LUAR BIASA: 59,2 % SISWA SMAIT DHBS LOLOS SNBP 2024 (JALUR PRESTASI) PECAH TELUR TEMBUS UI

 

Sorak kebahagian tertuang ketika hari pengumuman tiba pada Selasa, 26 Maret 2024. Bagi para siswa-siswi SMA, seleksi masuk perguruan tinggi melalui jalur rapor ini menjadi perjalanan yang dinanti setelah 3 tahun mempersiapkan nilai terbaiknya. 

Ditengah persiapan yang ketat, energi yang terkuras, dan berbagai tantangan lainnya, terdapat cerita-cerita inspiratif dari siswa SMAIT DHBS yang berhasil melewati pintu gerbang perguruan tinggi impian. Tahun ini capaian persentase kelulusan meningkat sebesar 59,2 % dibanding tahun lalu yang hanya 58,62 % (34 dari 58 Siswa yang eligible).

Salah satu kisah inspiratif datang dari Fatih siswa SMAIT DHBS yang berhasil masuk kedokteran Universitas Lambung Mangkurat jalur prestasi. Usaha yang berbuah manis dirasakannya dari perjuangan mendongkrak nilai-nilainya yang rendah dengan meminta tugas-tugas tambahan kepada gurunya sejak kelas 10 dengan gigih dan pantang menyerah. Fatih juga kerap mengumpulkan sertifikat prestasi dengan mengikuti berbagai ajang perlombaan nasional, seperti Juara 2 ISTEC (International Science Technology and Engineering Competition) kategori sains dan Juara 3 LKTI se-provinsi Kaltim

Tak kalah inspiratif, Brina siswi SMAIT DHBS yang berhasil lolos Kimia ITS juga menerapkan prinsip yang sama. Brina yang telah menjadi bagian dari Yayasan Asy Syaamil selama 14 tahun ini (TK-SMA) bertekad menyelesaikan target hafalannya sejak dibangku SMP. Alhasil, ia berhasil menyetorkan secara tuntas hafalan Al-Qur’an 30 Juz di bangku awal Sekolah Menengah Atas Daarul Hikmah Boarding School (DHBS). Hal ini ia lakukan agar bisa lebih fokus dalam Akademik dan mempersiapkan tembus perguruan tinggi di kelas 12.

Bagi beberapa dari mereka, tantangan tidak hanya berupa soal-soal ujian. Kecemasan berlebihan, tekanan mental, persaingan dengan sahabat sendiri, serta tingkat kepercayaan diri yang menurun tentu sangat akrab dirasakan siswa-siswi di bangku kelas 12. Namun, dengan ikhtiar bertawakal kepada Allah SWT, mereka mampu menampik segala hambatan yang datang.

Bagaimana siswa-siswi SMAIT DHBS selalu melibatkan Allah disetiap perjalanannya, dapat dilihat dari kisah Desy, “pemecah telur” siswi SMAIT DHBS yang tembus Universitas Indonesia jalur rapor.

Walaupun kerap berdatangan rasa ragu dari dirinya dan orang sekitar atas keputusan dengan resiko yang besar ini, Jalur langit menjadi pilihan pertama desy untuk memantapkan hatinya di UI. Setiap harinya selama bertahun-tahun, Desy tak pernah absen sholat malam, sholat hajat dan rutin puasa senin kamis. Melalui, solat istikharah nya lah jawaban atas keraguan Desy datang langsung dari Allah melalui mimpi nya.

“Ya Allah, kalau baik tunjukkan dalam mimpi warna hijau atau putih, kalau tidak warna merah,” Ungkap Desy bagaimana ia meminta pada Sang Maha Pemberi yang terjawab dengan dirinya melihat dalam mimpi yaitu kereta berwarna hijau dan putih.

Perjalanan menuju kesuksesan dimulai jauh sebelum pengumuman SNBP. Para siswa ini telah meluangkan waktu, upaya dan kerja keras mereka untuk mempersiapkan strategi terbaiknya saat mendaftar dan menentukan pilihan Perguruan Tinggi.

Upaya dan kerja keras tersebut tercermin dari salah satu Siswa SMAIT DHBS Ezra Farah yang diterima di jurusan Sistem Informasi Universitas Brawijaya. Sebagai seorang siswa yang aktif baik dari akademik dan non akademik, ia mencoba untuk merangkum dan berbagi taktik jitu untuk para adik-adik dan pembaca sekalian. 

“kita harus persiapkan nilai dengan matang dari kelas 10 dan terpenting jadi siswa aktif di sekolah dan luar sekolah. Ikuti banyak lomba dan organisasi juga,”  Ungkap Ezra yang telah mencetak berbagai prestasi non akademik seperti, Juara 1 poster Nasional Unmul, Juara 2 poster infografis UNS, Juara 1 poster digital Provinsi pekan fisika Unmul hingga Juara 2 lomba short movie Unesa.

Hal senada juga dirasakan oleh Fatih, bahwa selain nilai rapor, sertifikat juga menjadi penunjang penting dalam tahapan seleksi. Bila di persentasekan, bobot skor sertifikat sebesar 50% dan prestasi nilai rapor sebesar 50%.

Strategi lainnya datang dari Desy dan Brina yang memaparkan bahwa pentingnya riset mengenai daya tampung dan persentase keketatan jurusan serta Universitas yang dituju. Kemudian tak lupa merefleksikan diri apakah kita memiliki kapasitas yang lebih dan diakhiri dengan meminta petunjuk kepada Allah SWT.

Penulis Anisah Fitria Mahdiyyani Editor Surya Dwi Saputra

https://www.bmbu.or.id/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *